Siapa yang dicintai Allah?

Al-Qur’an: Siapa yang dicintai Allah?

Berkat Allah tersedia bagi semua orang, cintanya adalah bagi mereka yang ia telah ditakdirkan untuk melakukan perbuatan baik:

“… Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (Qs 60:8)
“… sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.”

Muhammad Dalam Al-Quran

Al-Quran adalah sebuah buku besar dalam bahasa Arab, suatu bahasa asing bagi kebanyakan orang di dunia. Karena itulah, hanya sedikit orang yang memiliki pemahaman yang tepat tentang semua topik berbeda yang tercakup dalam Al-Quran. Salah satu topik yang paling penting di dalamnya menyangkut berbagai nabi yang diutus Allah ke dunia pada waktu yang berbeda-beda.…

Satu-satunya Nabi Tanpa Dosa

Banyak orang pikir para nabi tanpa dosa. Sebenarnya hal ini bertentangan dengan akal sehat karena para nabi juga keturunan Adam seperti semua manusia lainnya sehingga mereka memiliki juga sifat berdosa dan egois. Dan ini bertentangan juga dengan Firman Allah karena Firman Allah menyatakan dengan jelas bahwa semua orang telah berbuat dosa.…

Injil ‘diturunkan’?

“Al-Qur’an menggambarkan Injil sebagai sesuatu yang “diturunkan”, tetapi Injil masa kini ditulis oleh para pengikut Isa Al-Masih”

Istilah Arab ‘diturunkan’ tidak berarti jatuh dari langit atau disampaikan oleh nabi. Istilah ini mempunyai arti yang lebih umum seperti pemberian Tuhan. Istilah “diturunkan” yang sama digunakan untuk perbendaharaan seperti dalam Qs 25:8:
atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya perbendaharaan, atau (mengapa tidak) ada kebun baginya, yang dia dapat makan dari (hasil)nya?”…

Sura Maidah 5:46 – dulu dalam Injil adalah bimbingan dan keterangan?

“Dalam Surat Maidah 5:46 Al-Qur’an mengatakan bahwa ‘dulu dalam Injil ada bimbingan dan keterangan’ (masa lampau dalam versi bahasa Inggris).”

Klaim ini berdasarkan pada kesalahpahaman dalam penerjemahan ke dalam teks bahasa Inggris dari teks Arab. Frasa ini dalam bahasa Arab adalah “الإِنجِيلَ فِيهِ هُدًى وَنُورٌ“; Al-Injīla fiyhi Hudayy wa nur, diterjemahkan secara harafiah “… di dalamnya bimbingan dan keterangan …” Tidak ada kata kerja bantu di sana, tetapi menyiratkan masa sekarang.…

Apakah Isa Al-Masih satu-satunya Firman Tuhan?

“Menurut Al-Qur’an Isa Al-Masih bukanlah satu-satunya yang disebut sebagai Firman Tuhan, karena dalam Al-‘Imran 3:39 Yahya Pembaptis juga disebut Firman.”

Zakir Naik telah membuat tuduhan bahwa Al-‘Imran 3:39 menyebut Yahya Pembaptis juga sebagai Firman Tuhan1, jadi sebutan ini tidak merujuk ke peran yang hanya dimiliki Isa Al-Masih.…

Apakah cuma kebanyakan Alkitab benar?

<h2 class=”objection”>”Sebagian besar isi Al-kitab benar, cuma ada beberapa ayat yang ditambahkan atau dihapus sehingga serong pesannya.”</h2>
Karena ada begitu banyak bukti bahwa Al-kitab bisa dipercaya secara keseluruhan, banyak skeptis menyatakan bahwa hampir seluruh Al-kitab dapat dipercaya namun ada beberapa ayat yang ditambahkan atau diubah dan hal tersebut mengubah pesannya.…

Pendapat Pengkritik Awal-Awal

Masalahnya dengan pengkritik seperti Zakir Naik adalah bahwa mereka bertentangan dengan para penafsir zaman dulu yang memandang tinggi Kitab Yahudi dan Kristen. Tokoh Muslim Saeed Abdullah telah mendokumentasikan ini dalam makalahnya The Charge of Distortion of Jewish and Christian Scriptures(Tuduhan Pengubahan Kitab Yahudi dan Kristen).

Al-Qur’an diturunkan karena Kitab Suci sebelumnya telah diubah?

“Al-Quran diturunkan karena Kitab Suci sebelumnya telah diubah.”

Kaum garis keras seperti Zakir Naik telah menyebarkan gagasan yang bukan dari Al-Qur’an, yaitu bahwa Al-Qur’an itu diwahyukan karena kitab suci sebelumnya telah diubah. Gagasan ini tidak dapat ditemukan dalam Al-Quran sendiri. Al-Qur’an bahkan mengatakan sebaliknya, bahwa Al-Qur’an itu diberikan untuk membenarkan ( saddaqa ) kitab suci sebelumnya:

“Dan sebelum Al-Qur’an itu telah ada kitab Musa sebagai petunjuk dan rahmat.

Keselamatan Karena Kasih Karunia atau Amal Ibadah?

Banyak Muslim salah fokus pada melakukan amal ibadah sebagai cara kita bisa mendapatkan keselamatan kita, tetapi ada petunjuk kuat dalam Al-Qur’an dan hadits bahwa keselamatan utamanya soal kemurahan Tuhan, bukan soal berapa banyak amal ibadah yang bisa kita lakukan:

 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan.