Bohong Ibrahim Tentang Sarah

Kejadian 20—”Bagaimana mungkin Alkitab mengatakan bahwa Nabi Ibrahim berbohong tentang istrinya dan dia memperbolehkannya untuk diambil oleh pria lain?”

Menariknya, kisah ini tidak hanya ditemukan di dalam Alkitab, tetapi juga di Sahih Bukhari:

Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam tidak pernah berbohong kecuali tiga kali saja. Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Mahbub telah bercerita kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Muhammad dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu berkata; Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam tidak pernah berbohong kecuali tiga kali. Dua diantaranya adalah dalam masalah dzat Allah ‘azza wajalla, yaitu inni saqiim (sesungguhnya aku ini sedang sakit) QS ash-Shaffaat ayat 89 dan firman Allah Ta’ala: bal fa’alahum kabiiruhum haadzaa (akan tetapi patung yang besar inilah yang melakukannya), QS al-Anbiya’ ayat 63. Beliau bersabda: "Dan ketika pada suatu hari dia sedang bersama dengan Sarah, istrinya, saat beliau datang kepada seorang raja yang zhalim lalu raja tersebut diberi informasi bahwa akan ada seorang laki-laki bersama seorang wanita yang paling cantik. Maka diutuslah seseorang menemui Ibrahim lalu utusan itu bertanya kepadanya, katanya; "Siapakah wanita ini?" Ibrahim menjawab; "Dia saudara perempuanku." Lalu Sarah datang, maka Ibrahim berkata: "Wahai Sarah, tidak ada orang beriman di muka bumi ini kecuali aku dan kamu dan orang ini bertanya kepadaku lalu aku beritahu bahwa kamu adalah saudara perempuanku maka janganlah kamu mendustakan aku." Sarah pun dikirim kepada raja. Setelah Sarah menemui raja, raja itu rupanya ingin menyentuhnya dengan tangannya namun tiba-tiba tangannya lumpuh, maka Raja berkata; "Berdo’alah kepada Allah dan aku tidak akan mengganggu kamu." Maka Sarah berdo’a sehingga tangan raja bisa kembali seperti semula. Kemudian raja ingin menyentuh Sarah untuk kedua kali, namun tangannya tiba-tiba lumpuh bahkan kelumpuhannya lebih parah sehingga raja memohon; "Berdo’alah kepada Allah dan aku tidak akan mengganggumu lagi. Tangan raja pun sembuh.." (HR. Bukhari, 3108)

Al-Qur’an dengan jelas mengatakan bahwa Ibrahim berbuat dosa dan ia membutuhkan pengampunan Tuhan:

“Dan Yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat.”
– Al-Qur’ān , Sura Shu’araa (The Poets) 26:82

Kebetulan pernyataan Ibrahim tidak sepenuhnya bohong, karena Sarah memang adik sepupunya. Untuk membaca lebih lanjut, lihat Siapa Satu-Satunya Nabi tanpa Dosa menurut Al-Qur’an dan Alkitab?

Artikel Terkait

Bagaimana Mungkin Alkitab Menceritakan Dosa Para Nabi?

Siapa Satu-Satunya Nabi tanpa Dosa menurut Al-Qur’an dan Alkitab?

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Isian wajib ditandai *